Rabu, 27 Mei 2009

Tuhan mencintai sepakbola indah...


Ya, akhirnya 'keadilan' turun di Stadion Olimpico, Roma, tempat pertandingan antara wakil Spanyol, FC Barcelona dan juara bertahan asal Inggris, Manchester United. Barcelona mengalahkan MU dengan skor 2-0 (1-0) lewat gol Samuel Eto'o (10') dan Leo Messi (73'). Diawal-awal pertandingan, MU langsung menggebrak lewat tendangan bebas C. Ronaldo, tapi masih mampu ditepis kiper Victor Valdes. Menurut saya, ada 3 hal faktor krusial yang bisa dijadikan alasan kenapa Man. United tidak berdaya dihadapan Barcelona.

Pertama, MU tampil dengan formasi 'aneh', yakni 4-3-3 atau bisa bertransformasi menjadi 4-5-1 ketika bertahan. Formasi ini tidak lazim karena biasanya MU mampu menguasai pertandingan dengan formasi 4-4-2 yang seimbang dalam menyerang dan bertahan. Sebenarnya formasi 4-3-3 memberikan hasil baik ketika di semifinal melawan Arsenal. Tetapi, lawan kali ini adalah Barceloa, yang meskipun turun dengan formasi ofensif, 4-3-3, tetapi memiliki penguasaan bola yang prima. Formasi ini menjadikan permainan MU gampang ditebak, sebab Rooney jadi sayap, Ronaldo menjadi striker tunggal dan tidakm memiliki penyeimbang di lini tengah

Kedua, posisi Cristiano Ronaldo yang sejatinya di sayap, ditempatkan sebagai striker tunggal. Alhasil, serangan hanya bertumpu pada Ronaldo seorang. padahal jika formasi 4-4-2 dimainkan, dengan Park Ji-sung atau Ryan Giggs dan Ronaldo di sayap, Paul Scholes sebagai penyeimbang dan duet Rooney dan Berbatov/Tevez, permainan MU tidak akan senaif ini. 

Ketiga, tidak ada penyeimbang di lini tengah. Paul Scholes yang memiliki kemampuan setara Xavi Hernandez, seharusnya dimainkan sejak awal untuk menjadi playmaker di lapangan tengah. Sebab, tanpa Scholes, lapangan tengah MU kalah dalam penguasaan bola.

Afterall, keduanya memang layak berada di final, hanya saja Barcelona mengalami klimaks permainannya sepanjang Liga Champions musim ini, tetapi sebaliknya dengan MU. Akhirnya, yang menguasai permainan, menciptakan banyak peluang dan memainkan sepakbola indah lah yang memenangkan pertandingan dan Barcelona layak untuk juara.

Maka, Tuhan pun mencintai sepakbola indah..

 

Tidak ada komentar: