Adriano Leite Ribeiro.Inilah nama penyerang eks Flamengo (Brasil) yang dulu sangat disegani karena memiliki potensi untuk menjadi pemain besar seperti seniornya di Timnas, Ronaldo. Faktanya, di inter ia langsung menjadi promising striker selain Mario Balotelli. Kekuatan utamanya tentu saja terletak pada tendangan kaki kirinya dan memmiliki body strenght yang tinggi.
Sayang sekali, bintangnya lambat laun meredup. Saya tidak melihat ini kesalahan pemilihan pemain oleh -siapa saja-pelatihnya. Tapi -pada kasus Adriano- adalah murni lemahnya kemampuan si pemain dalam beradaptasi dalam lingkungan tim penuh bintang dan tekanan tinggi dalam kompetisi Serie A. Menurut saya, Adriano adalah sosok pria yang manja dan pemalas. Jika ia tak mendapatkan yang ia dapatkan, ia tak cukup dewasa untuk menerimanya dengan lapang dada. Faktanya, ketika ia beberapa kali tak dimainkan, ia kemudian memilih tidak ikut latihan, atau sengaja datang terlambat ke Appiano Gentile. Jika ia tidak bahagia di Inter, mengapa ia tidak mengajukan diri untuk di transfer? atau mengapa ia tidak berjuang -dengan segala kemampuannya- memperbutkan tempat utama layaknya seorang pria?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar